Jumat, 21 Maret 2014

SUKU DAN BUDAYA MELAYU

MAKALAH
RAGAM BUDAYA SUKU MELAYU DIINDONESIA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah “ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR”  yang di ampuh oleh Ibu, Erna Ningsih,  S.SiT, M.Kes.


 









DI SUSUN OLEH :
1.         ELGA                   (13150059)
2.         YAYUK S.          (13150062)
3.         YUNINDI V.       (13150068)




UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
FAKULTASILMUKESEHATAN
PRODI D3 KEBIDANAN
2013-2014
KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan penyertaan-Nya, makalah yang berjudul “RAGAM BUDAYA SUKU MELAYU DIINDONESIA” ini dapat terselesaikan tepat pada waktu yang telah di tentukan.
Kami sangat berterimakasih kepada Dosen Pengampuh mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar, yaitu Ibu, Erna Ningsih,  S.SiT, M.Kes yang telah mempercayakan kami untuk menyusun makalah ini, dan tidak lupa, kami berterimakasih kepada orangtua, yang selalu memberikan dukungan dan doa, di dalam setiap aktivitas sehari-hari termasuk dalam menjalankan pendidikan.
Kami sangat ingin, makalah ini tersusun dengan baik bahkan sempurna, tetapi kami sangat tau bahwa tidak ada sesuatu di dunia ini yang sempurna. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman, agar makalah ini dapat jauh lebih baik nantinya.
Dan akhirnya, kami berharap semoga makalah ini berguna bagi semua pembacanya.






Yogyakarta, 16 Maret 2014


PENYUSUN

BAB I
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG
seni dan Budaya merupakan salah satu asset Negara Indonesia yang harus tetap menjadi perhatian khusus dan tetap dijaga kelestariaanya, karena merupakan peninggalan atau warisan neneng moyang kita yang tidak mudah untuk saat ini menciptakan suatu budaya atau tradisi yang bisa diandalkan sebagai ciri khas icon yang diakui bagi suatu daerah di zaman yang modern dan telah terkontaminasi dengan teknologi yang canggih. Tradisi adalah suatu kebiasaan orang-orang terdahulu yang mana kehidupannya masih menggunakan cara tradisional yang kemudian dikembangkan mereka untuk menjadi suatu budaya dengan cara seperti menciptakan suatu tari-tarian, barang-barang kerajinan, atau pakaian yang biasa mereka pakai dan menjadi ciri khas kehidupan sehari-hari.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan suku melayu?
2.      Bagaimana perbedaan suku melayu diberbagai daerah diindonesia?

C.     TUJUAN
1.      Mahasiswa mengetaui apa yang dimaksud dengan suku melayu
2.      Mahasiswa mengerti dengan perbedaan suku melayu yang beragam
3.      Mahasiswa lebih mengenal dengan budaya dan adat istiadat yang ada di Indonesia




BAB II
PEMBAHASAN

A.     PENGERTIAN SUKU MELAYU
Suku Melayu merupakan etnis yang termasuk ke dalam rumpun rasAustronesia. Suku Melayu dalam pengertian ini, berbeda dengan konsep Bangsa Melayu yang terdiri dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.
Suku Melayu bermukim di sebagian besar Malaysia, pesisir timur Sumatera, sekeliling pesisir Kalimantan, Thailand Selatan, Mindanao, Myanmar Selatan, serta pulau-pulau kecil yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan SelatKarimata. Di Indonesia, jumlah Suku Melayu sekitar 3,4% dari seluruh populasi,yang sebagian besar mendiami propinsi Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau,Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat.
Dalam buku Sejarah Melayu disebut bahwa Melayu adalah nama sungai diSumatera Selatan yang mengalir disekitar bukit Si Guntang dekat Palembang. SiGuntang merupakan tempat pemunculan pertama tiga orang raja yang datang kealam Melayu.Mereka adalah asal dari keturunan raja-raja Melayu di Palembang (Singapura, Malaka dan Johor), Minangkabau dan Tanjung Pura. Pada waktu itu sebutan Melayu merujuk pada keturunan sekelompok kecilorang Sumatera pilihan. Seiring dengan berjalannya waktu definisi Melayu berdasarkan ras ini mulai ditinggalkan.

B.     PERBEDAAN BUDAYA SUKU MELAYU DI BERBAGAI DAERAH
1)   Budaya Melayu Seni Kebudayaan Belitung Daerah Propinsi Bangka Belitung
a.       Budaya Bangka Belitung
     Banyak hal yang menarik untuk di ketahui tentang kebudayaan yang anda di Bangka Belitung.  Banyak even budaya Bangka Belitung yang bisa menarik kunjungan wisatawan asing atau lokal. Dan even budaya yang terdapat di propinsi ini menjadi kekayaan seni dan budaya masyarakat Bangka Belitung. Budaya yang sudah menjadi bagian dari adat masyarakat Bangka Blitung diantaranya adalah Perang Ketupat, Buang Jong, Mandi Belimau, Ruwah, Kongian, Imlek, Sembahyang Rebut, Sembahyang Kubur, Kawin Masal, Nganggung.
b.      Rumah adat Bangka Belitung
     Rumah panggung, rumah limas dan rumah rakit merupakan rumah tradisional Bangka Belitung. Hampir sama dengan propinsi lain yang ada di Pulau Sumatera model arsitektur rumah adat Bangka Belitung berciri arsitektur Melayu.
Terdapat tiga macam ciri arsitektur rumah adat yaitu arsitektur Melayu awal, Melayu Bubung Panjang dan Melayu Bubung Limas. Arsitektur rumah Melayu Awal berujud rumah panggung kayu dimana hampir semua bahan material yang di pakai untuk rumah ini berupa kayu, bambu, rotan, akar pohon, daun-daun atau alang-alang yang banyak tumbuh dan sangat mudah diperoleh di sekitar pemukiman.
Arsitektur rumah Melayu Awal ini biasanya beratap tinggi dan sebagian atapnya miring. Saat pembangunan rumah yang berkaitan dengan tiang, masyarakat Kepulauan Bangka Belitung mengenal falsafah 9 tiang, dimana bangunan rumah yang didirikan memiliki 9 buah tiang. Tiang utama tempatnya di tengah dan didirikan pertama kali. Kemuduan atap rumah ditutup dengan daun rumbia. Sementara bagian dindingnya biasanya dibuat dari bahan pelepah/kulit kayu atau menggunakan buluh (bambu).

c. Seni Tradisional Bangka Belitung
Bangka Belitung memiliki alat musik khas dan juga tarian tradisional yang menjadi kekayaan seni dan kebudayaan propinsi Bangka Belitung di antaranya adalah
Dambus, Suling, Gendang Melayu, Tari Tanggai, Tari Zapin, Tari Campak, Rebana, Rudat, Tari Bahtera Bertiang Tujuh, Sekapur Sirih

Bab III
Mengenal Kebudayaan dan Kesenian Belitung
A. Kebudayaan Belitung
1. Maras Taun
Maras taun berasal dari kata maras yang berarti meniris (membersikan duri halus) sedangkan taun berasal dari kata tahun. Maras tahun diadakan setiap setahun sekali oleh masyarakat Belitung didesa dan kecamatan sebagai wujud rasa syukur setelah melewati musim panen padi. Maras taun merupakan pertanggung jawaban dukun kampung kepada masyarakat. Ritual utama maras taun adalah: doa awal, tepong taw bwlitung dan doa penutup. Dalam perayaan ini kita bias menyaksikan kesenian tradisonal khas Belitung seperti tari sepen, nutok lesong panjang dan ngemping.
           Maras taon adat bari’e Urang Belitong dan sampai saat ini masih tetap dilakukan di pulau Belitung namun banyak yang tidak mengetahui bagaimana asal maras tahun ini terjadi di Pulau Belitung.Maras Taun atau disebut juga Maras Taon. Bermuasal sejak kurun waktu yang tak diketahui pasti. Muncul dan berkembangnya prosesi itu seiring dengan pola pikir masyarakat tradisional Belitong. Mulanya penduduk atau masyarakat Belitong yang menempati bagian pesisir atau pedalaman daratan, hidup berelompok menempati wilayah pemukiman yang disebut                                                                          Kubok dan Parong.
Penghuni Kubok merupakan komunitas kecil berasal dari sebuah keluarga yang kemudian berkembang menjadi beberapa keluarga hingga membentuk perkampungan kecil yang disebut Kubok dan Kubok ini dipimpin seorang yang dituakan disebut Kepala Kubok.
Penghuni Parong merupakan komunitas keluarga yang tidak berasal dari satu keluarga tapi dari beberapa keluarga dan jumlahnya lebih ramai hingga membentuk sebuah perkampungan.
Baik Parong atau pun Kubok dipimpin seorang ketua adat yang “dituakan” disebut kepala Parong atau kepala Kubok. “Dituakan” artinya memiliki kepiawaian, termasuk ilmu perdukunan, karenanya ketua kelompok itu juga otomatis merangkap menjadi dukun yang melindungi warganya.
Kemudian Parong atau Kubok beriring masa bertambah populasinya, ketika sudah menjadi sebuah perkampungan maka dukun tersebut tetap menjadi dukun sekaligus merangkap kepala kampungnya, kini dalam masyarakat Belitong dikenal adanya dukun kampong. Pola ini terus mentradisi hingga zaman ini, bahwa di tiap kampung harus tetap memiliki seorang dukun kampung disamping adanya lurah atau kepala desa sebagai pimpinan politis adminisratifnya.
Pembukaan Kubok atau Parong bermula dari membuka hutan guna untuk berladang padi tegalan; sebagai sumber makanan utamanya penduduk Belitong. Sebagai rasa syukur atas panen inilah kemudian diadakan perhelatan ritual Maras taun pada setiap tahunnya. Dalam rasa syukur ini dimintakan pada yang Maha Kuasa untuk keselamatan warga dan keberhasilan untuk panen di tahun mendatang. Rasa syukur ini pada awalnya disebut Memaras atau berselamatan tahun yang kemudian disebut saja dengan “Maras Taon atau Maras tahun.

2. Beripat Beregong
Beripat Beregong Sejenis pemainan adu ketangkasan derngan mengunakan rotan sebagai alat pemukul. Masing-masing pemain mengandalkan kemampuan menangkis dan memukul punggung lawan. Yang menjadi pemenangnya ditentukan punggung yang paling sedikit akibat sabetan rotan.
Permainnan ini berakhir tanpa menimbulkan dendam diantara sesame pemain. Biasanya sebelum permainan ini dimulai, setiap pemain harus mencari yang disebut nigal yaitu lawin tanding.musik pengiringnya dimeriahkan buyi-bunyian yang terdiri dari music pukul berupa kelinang (gemelan dan gong) serta serunai (alat music tiup) music tersebut dimainkan diatas sebuah bangunan yang tingginya 5 – 6 meter yang disebut balai peregongan.
Menurut cerita yang berkembang secara turun temurun, asal mula beripat - beregong bermula dari sebuah kelaka'--sebutan masyarakat Belitung untuk sebuah kampung kecil yang jauh di tengah hutan dan umumnya terletak tak jauhdari ume (huma, dalam bahasa Indonesia, red.) masyarakat. Keleka' tersebut dikenal dengan nama Keleka'Gelanggang (sekarang Desa Mentigi
Setelah rotan diberi air jampi, semuanya bersiap-siap. Kedua pemain pun masuk ke gelanggang diiringi tempik sorak
penonton. Semua pengigal yang ada di arena pun harus meninggalkan arena. Kedua orang ini saling berhadapan-hadapan, membuat gaya yang cukup menarik dalam memukul maupun menagkis. Padahal pertandingan sama sekali belum dimulai. Sekejap kemudian pertandingan pun siap dimulai. Kedua jago bersalaman lebih dulu, sambil mengucapkan kata: “Kite ne cuma main, ndak ade dendam udanya.” Dan, sang lawan pun akan menjawabnya dengan ucapan: “Silekan sidak ngempok dulu'”. Setelah itu pertandingan pun dimulai. Kedua jago saling serang, memukul dan menangkis. Suara besutan rotan pun seakan memecah kesunyian malam ditingkahi tempik sorak penonton yang mendukung jagonya masing-masing.
Setelah pertandingan berjalan cukup lama, juru pisah turun ke gelanggang, menghentikan pertandingan. Kedua jago pun dibawa ke hadapan dukun. Karena, biasanya, para petarung ini adalah juara di keleka'-nya, jarang ada yang terluka parah.
Beripat ini merupakan sejenis permainan ketangkasan dengan menggunakan rotan sebagai alat pemukul. masing-masing pemain mengandalkan keahlian menangkis dan memukul punggung lawan. Untuk menentukan pemenangnya dilihat dari masing-masing punggung pemain yang luka paling sedikit akibat sabetan rotan.

3. Upacara Adat Ritual Buang Jong
        Buang Jong berasal dari dua suku kata. Buang artinya membuang; dan Jong artinya adalah Jong (sejenis perahu). Dengan kata lain Buang Jong berarti membuang atau melayarkan perahu Jong ke laut, dalam ritual tradisi ini adalah miniatur perahu.
Buang Jong – ritual tradisi melepas miniatur perahu yang disebut Jong dan Ancak yang terbuat dari kerangka bambu yang dibentuk seperti rumah yang berisi berbagai macam sesaji – merupakan budaya tradisional, turun-temurun dilakukan setiap tahun oleh Suku Sawang di Belitung pada setiap dimulainya angin barat musim, biasanya pada bulan Agustus atau November, di mana angin dan gelombang sangat besar. Di Belitung, ini disebut Musim Barat. Melalui upacara ritual Buang Jong dengan tujuan meminta perlindungan dan keselamatan, sehingga mereka akan terhindar dari bencana saat mereka berlayar ke laut lepas untuk menangkap ikan sebagai mata pencaharian mereka.
Prosesi ini akan berlangsung 3 hari dan malam, sesuai dengan kondisi kebiasaan upacara yang harus dipenuhi. Semua proses upacara dipimpin oleh seorang dukun atau pemimpin adat masyarakat Suku Sawang. Tradisi Buang Jong sendiri berakhir dengan sebuah miniatur kapal dilayarkan dengan berbagai macam sesaji ke laut.
        Jong dan Ancak
Untuk mempromosikan tradisi ini menjadi salah satu kegiatan pariwisata, saat ini, dapat disaksikan pada setiap November, dengan nama Festival Buang Jong untuk di Kabupaten Belitung. Sedangkan di Kabupaten Belitung Timur, Buang Jong sendiri sering dilakukan pada bulan Februari di Pantai Mudong.

4.Nirok Nanggok
        Merupakan acara penangkapan ikan secara masal yang masih dilaksanakan oleh masyarakat desa Belantu, Kemiri dibagian Selatan Pulau Belitung. Acara ini hanya diadakan pada musim kemarau panjang antara bulanAgustus s/d September.
        Pada musim kemarau banyak sungai-sungai menjadi surut dan didalamnya
terdapat banyak ikan. Alat yang digunakan berupa "Tirok dan Tanggok". Tirok:semacam tongkat kayu yang dibagian pangkalnya dipasang mata tombak, Tanggok: semacam raga yang terbuat dari rotan yang dijalin. Acara ini termasuk sakral, karena itu dalam pelaksanaannya harus melalui tahap-tahap yang cukup panjang dan aturan-aturan tertentu yang tidak boleh dilanggar.
Semua prosesi acara ini dipimpin oleh seorang dukun air dan dihadiri oleh pemuka kampong dan seluruh penduduk setempat. Fungsi acara ini adalah
mengompakkan/menyatukan dan mempertebal kepatuhan penduduk akan adat yang mereka miliki. Disamping itu juga untuk mengatur penangkapan ikan di sungai-sungai yang telah ditentukan guna melestarikan ikan yang ada di sungai tersebut.
Nirok Nanggok ( Traditional Culture )
Nirok Nanggaok adalah budaya orang Belitung di daerah pedesaan yang dilaksanakan pada musim kemarau panjang , pada saat sungai- sungai dan rawa menjadi kering . Nirok Nanggok adalah kegiatan mencari ikan dengan menggunakan Tirok ( sejenis tombak bermata besi runcing) dan Tanggok ( sejenis jala kecil dengan gagang dari kayu). Kegiatan ini biasanya dilakukan beramai - ramai oleh satu kampung dipimpin oleh seorang dukun kampong yang memimpin jalannya acara.

“Nirok Nanggok is a traditional culture of Belitung people especially in the rural district. This ceremony held in dry season when rivers and swamps dried . Nirok Nanggok is a festifal tocatch fish in dried rivers and swamps using Tirok ( a sharp thin harpoon ) and Tanggok ( fish catcher tool ). Nirok Nanggok held by all people in a village and ruled by a dukun kampong.”
“Dua tradisi musim kering, mentandik dan nirok nanggok digemari masyarakat Belitong” kata Sjahchroelsiman, Ketua Lembaga Adat Belitung kepada Wakil Bupati Belitung, Sahani Saleh.

5. Mandi Besimbor
        Mandi besimbor meruupakan puncak acara dari seluruh rangkaian perkawinan adat belitung, yaitu kedua mempelai akan dimandikan dengan air kembang oelh kedua keluarga yang akan diikuti oleh para tamu undangan dengan saling bersiraman air dan kemudian dilanjutkan dengan upacara injak telor serta berebut masuk kamar temanten.

B. Kesenian Belitung
1. Campak darat dan Campak laut
        Tari Campak merupakan tarian dari daerah Bangka-Belitung yang menggambarkan keceriaan bujang dan dayang di Kepulauan Bangka Belitung. Tarian ini biasanya dibawakan setelah panen padi atau sepulang dari ume (kebun). Tari ini digunakan juga sebagai hiburan dalam berbagai kegiatan seperti penyambutan tamu atau pada pesta pernikahan di Bangka Belitung. Tarian ini berkembang pada masa pendudukan bangsa Portugis di Bangka Belitung. Hal ini bisa dilihat dari beberapa ragam pada tari Campak antara lain akordion dan pakaian pada penari perempuan yang sangat kental dengan gaya Eropa.
a. Campak Darat
        Tari campak merupakan tari khas dari masyarakat pulau Belitung yang merupakan tari hiburan bagi semua lapisan masyarakatnya. Tari ini dibawakan oleh dua atau empat orang penari wanita diiringi oleh penari pria secara bergantian. Peria yang ingin turun menari harus meberi imbalan berupa uang yang dicampakan disuatu tempat/kaleng yang disediakan didepan penari wanita, dari sinilah lahir nama campak. Biasanya dalam tarian ini diselingi dengan pantun berbalas diantara penari pria dan wanita sehingga tarian ini akan sangat meriah dan ceria. Sebagai alat pengiring tari campak berupa tawak-tawak, gendang dan biola.
b. Campak Laut
        Tari campak laut oleh masyarakat suku sawang merupakan tarian suka cita yang biasanaya dilaksanakan dalam mengiringi kegiatan upacara ritual muangjong pada setiap tahun. Tarian ini dilaksanakan secara berpasang-pasangan baik tua maupun muda. Tari gembira ini diikuti dengan nyanyian dan diiringi alat music seperti gong dan gendang. Biasanya dilakukan hingga larut malam

2. Tari Sepen (Seni Pencak)
        Sepen termasuk salah satu tarian tradisional masyarakat Belitung
yang mengandung unsur-unsur gerakan pencak silat. Sepen sudah menjadi tarian
pergaulan, sering ditarikan untuk menyambut tamu pemerintahan atau wisatawan
yang datang ke Pulau Belitung. Tarian ini bisa dilakukan berpasang-pasangan
antara pria dan wanita. Penekanan tarian ini pada kelincahan gerakan kaki
dan tepuk tangan sipenari.
3. kesenian Lesong Panjang
        Lesong panjang adalah nama dari alat dan permainan itu sendiri. Biasanya dimainkan pada saat musim panen padi tiba. Alat utamanya adalah sebuah lesung yang terbuat dari kayu pilihan yang bersuara keras dan jernih. Panjang lesung bervariasi antara 1 – 1,5 meter dengan dia meter 25 cm sampai 30 cm.
Alat untuk memukul lesong dinamakan alu dengan panjang bervariasi dari 75 cm hingga 120 cm dengan dia meter hingga 6 cm lesong dibuat dengan bebagai model dan ukuran sesuai dengan selera pemain.
4. Tari Tulak Balak
        Tarian tulak balak diangkat dari upacara yang sering dilakukan masyarakat untuk menolak mara bahaya guna menjaga keselamatan kampung dari berbagai penyakit, seperti penyakit sampar, penyakit menular dan menolak bencana alam serta menghindari pertikaian antar warga.
Tarian ini dilakukan dari ujung ke ujung kampung, guna mengusir bencana alam dari kampung digunakan kesalan berupa irisan daun neruse, ati-ati, dan bunga rampai yang telah diberi mantera oleh dukun kampung.

2.  MASYARAKAT MELAYU BENGKULU
Kalau kita sebut saja suku masyarakat melayu Jawa, Minang dan Banjar pasti saja orang akan tahu dan tak perlu lagi kita terangkan asal usul mereka, ini kerana suku masyarakat melayu tersebut bolehlah dikatakan sebagai majoriti dalam masyarakat melayu, yakni ramai bilangannya didalam masyarakat. Namun sebenarnya masih ada suku etnik melayu lain yang terdapat dalam suku etnik melayu ini, contohnya masyarakat bengkulu.
Masyarakat Bengkulu bolehlah dikatakan sebagai masyarakat yang agak minoriti dalam suku masyarakat melayu ini. Berkulit agak cerah, dan bermata sepet , masyarakat Bengkulu mirip peranakan cina, Berbanding dengan Masyarakat melayu lain, masyarakat Bengkulu ini kurang dikenali perihal sejarah dan warisan mereka.
Untuk mengenali lebih lanjut akan masyarakat Bengkulu ini, eloklah disingkap satu persatu mengenai asal, sejarah serta warisan masyarakat Bengkulu ini. Walaupun agak ringkas diharap dapat memberi sedikit kefahaman mengenai masyarakat yang unik ini.
~MASYARAKAT BENGKULU DI MALAYSIA~
Seperti juga suku etnik melayu lain, Penghijrahan nenek moyang masyarakat Bengkulu sekitar tahun 1870-an hingga awal 1900-an dari tanah asal tumpah darah mereka yang dinamakan Bengkulu ( dikenali juga sebagai Bencoolen, Benkoelen atau Bangkulen) iaitu sebuah provinsi yang terletak di pulau Sumatra, Indonesia .merupakan titik tolak adanya generasi Bengkulu di Malaysia hari ini.
Pemerintahan kejam dan zalim kerajaan Belanda di tanah asal tumpah darah mereka itu memaksa mereka meredah lautan dengan hanya menaiki perahu bercadik ( kapal Layar) untuk mendapatkan kehidupan yang lebih selesa,
Kini masyarakat keturunan Bengkulu ini banyak terdapat sekitar Hulu Selangor, Kajang dan Gemas. juga ada yang berkampung di sekitar tempat lain di Negeri Sembilan, Melaka juga kedah. Malah ditempat –tempat lain juga.
~ADAT, BAHASA dan WARISAN ~
Lumrah Melayu berpegang pada adat, begitu juga dengan Keturunan bengkulu yang kaya dengan adat dan warisan, berkait dengan lingkung kehidupan manusia, sambutan peristiwa besar dalam hidup manusia seperti Kelahiran, Perkahwinan dan kematian disulam dengan adat masyarakat Bengkulu.
Jika masyarakat Jawa, minang dan banjar punya bahasa sendiri, begitu juga dengan masyarakat Bengkulu, terdapat banyak sebenarnya bahasa asal masyarakat Bengkulu, namun bahasa melayu loghat Bengkulu ( Bulang) serta bahasa serawai sahaja yang masih kekal digunakan kini.
Tarian dan warisan seni suara bagi masyarakat Bengkulu antara lainnya ialah tarian Andun, Kejai serta Gandai , serta banyak lagi tarian lain. Manakala paluan Rebana adalah warisan yang masih lagi dimainkan oleh masyarakat Bengkulu untuk memeriahkan majlis perkahwinan, cukur jambul dan majlis -majlis keraiaan lain.
Tidak lengkap warisan sesuatu masyarakat itu tanpa makanan tradisinya, kueh tat, kueh bebokol, bebotok dan ocong-ocong adalah makanan tradisional masyarakat Bengkulu yang digemari hingga ke hari ini, malah terdapat juga beberapa jenis kuih muih dan lauk pauk tradisional lain bagi masyarakat Bengkulu.
~MASYARAKAT MELAYU BENGKULU HARI INI~
Walaupun kemodenan semakin rancak, budaya dan adat sesuatu kaum itu harus terus dikekalkan untuk memastikan kelangsungannya. Rata- rata masyarakat Bengkulu hari ini masih mampu bertutur dalam bahasa Bengkulu.
Dan seperti juga suku masyarakat lain, anak Bengkulu kini semakin dikenali dengan kejayaan mereka, antara nya ialah Dato’ haji Zainal Abidin haji Sakom yang merupakan Pengerusi yayasan basmi kemiskinan (YBK) malaysia yang berterusan menyumbangkan jasa beliau.
Atau sebut sahaja nama Datuk Seri Ab Hakim bin Borhan iaitu mantan Datuk Bandar kuala Lumpur dari tahun 2006 hingga 2008, yang berpengalaman luas dalam bidang urus tadbir dan pernah menjawat banyak jawatan utama dalam instistusi penting.
Didalam industri hiburan tanah air contohnya, kita tidak kurang dengan anak Bengkulu yang membanggakan, Erra Fazira bolehlah dianggap seorang penyanyi dan pelakon yang amat dikenali.
Malah terdapat ramai lagi anak Bengkulu yang Berjaya dalam bidang yang mereka ceburi, sama ada di dalam perniagaan, perkhidmatan persekutuan , ketenteraan atau apa jua bidang yang mereka ceburi, bukankah mereka ini telah membuktikan bahawa Walaupun masyarakat Bengkulu itu sendiri agak minoriti, namun mereka Berjaya mengharumkan nama anak Bengkulu lain amnya.
~MASA DEPAN ANAK BENGKULU~
Mungkin sudah tiba masanya bagi masyarakat melayu Bengkulu mula bangkit untuk lebih dikenali, memetik kata-kata Datin Seri Utama Masnah Rais yang juga adalah seorang anak Bengkulu “ Kita bukan si –tanggang yang seperti kacang lupakan kulit, lantas malu menerima hakikat asal usul” kita perlu mula melakukan sesuatu supaya adat dan warisan akan terus kekal selamanya.
Bagi masyarakat Melayu lain, inilah kami masyarakat Bengkulu yang amat unik, dengan budaya, adat dan warisan. Kenali kami dan pasti anda akan kagumi kami. Adat dan istiadat yang cukup akrab dengan masyarakat Bengkulu, di antaranya: Kain Bersurek, merupakan kain bertuliskan huruf Arab gundul. Kepercayaan masyarakat di Provinsi Bengkulu umumnya atau sebesar 95% lebih menganut agama Islam. Upacara adat juga banyak dilakukan masyarakat di Provinsi Bengkulu seperti, sunat rasul, upacara adat perkawinan, upacara mencukur rambut anak yang baru lahir.
Salah satu upacara tradisional adalah upacara "TABUT" yang sekarang populer dengan nama “TABOT” yaitu suatu perayaan tradisional yang dilaksanakan dari tanggal 1 sampai dengan tanggal 10 Muharram setiap tahunnya, untuk memperingati gugurnya Hasan dan Husen cucu Nabi Muhammad SAW oleh keluarga Yalid dari kaum Syiah, dalam peperangan di Karbala pada tahun 61 Hijriah. Pada perayaan TABOT tersebut dilaksanakan berbagai pameran serta lomba ikan – ikan, telong – telong, serta kesenian lainnya yang diikuti oleh kelompok – kelompok kesenian yang ada di Provinsi Bengkulu, sehingga menjadikan ajang hiburan rakyat dan menjadi salah satu kalender wisatawan tahunan.
Terdapat empat bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Bengkulu, yakni: Bahasa Melayu, Bahasa Rejang, Bahasa Pekal, Bahasa Lembak. Penduduk Provinsi Bengkulu berasal dari tiga rumpun suku besar terdiri dari Suku Rejang, Suku Serawai, Suku Melayu. Sedangkan lagu daerah yaitu Lalan Balek.
Di bidang kehidupan beragama, kesadaran melaksanakan ritual keagamaan mayoritas penduduk yang beragama Islam secara kuantitatif cukup baik. Kesadaran di kalangan pemuka agama untuk membangun harmoni sosial dan hubungan intern dan antar-umat beragama yang aman, damai dan saling menghargai cukup baik.
Falsafah hidup masyarakat setempat, "Sekundang setungguan Seio Sekato". Bagi masyarakat Bengkulu pembuatan kebijakan yang menyangkut kepentingan bersama yang sering kita dengar dengan bahasa pantun yaitu: "Ke bukit Samo Mendaki, Ke lurah Samo Menurun, Yang Berat Samo Dipikul, Yang Ringan Samo Dijinjing", artinya dalam membangun, pekerjaan seberat apapun jika sama-sama dikerjakan bersama akan terasa ringan juga. Selain itu, ada pula "Bulek Air Kek Pembukuh, Bulek Kata Rek Sepakat", artinya bersatu air dengan bambu, bersatunya pendapat dengan musyawarah.
Pakaian Adat Melayu Bengkulu
Kategori                     :Pakaian Tradisional
Elemen Budaya          : Pakaian Tradisional
Provinsi                       : Bengkulu
Asal Daerah               : Bengkulu

Pakaian adat pria Bengkulu Kelengkapan pakaian adat untuk kaum pria di Bengkulu terdiri dari jas, memakai sarung, celana panjang, alas kaki yang juga dilengkapi dengan memakai tutup kepala serta sebuah keris. Jas yang di pakai tersebut terbuat dari bahan kain yang bermutu seperti wol atau bisa juga bahan sejenisnya dan umumya warnanya gelap seperti warna hitam dan warna biru tua. Sementara untuk bawahannya berupa celana yang terbuat dari bahan serta dengan pilihan warna yang sama. Sedangkan sebagai pelengkap busana adat pria Bengkulu untuk bagian kepala dipakai detar yang terbuat dari kain songket emas atau bisa juga dari kain songket perak, kemudian memakai alas kaki beludru yang bercorak keemasan, juga memakai sebilah keris serta gelang emas yang di kenakan di tangan kanan. Pakaian adat wanita BengkuluUntuk baju adat kaum wanita Melayu di provinsi Bengkulu memakai baju kurung yang berlengan panjang, serta bertabur motif corak-corak dan bersulam emas yang berbentuk lempengan bulat yang kalau di lihat seperti uang logam. Bahan baju kurung wanita Bengkulu biasanya dari beludru dengan pilihan warna-warna merah tua, warna biru tua, warna lembayung atau warna hitam. Ada pelengkap tambahan untuk pakaian adat wanita Bengkulu yaitu sarung songket benang emas atau perak dengan pilihan warna yang serasi dan terbuat dari sutra. Kemudian sehelai kampuh yang terbuat dari bahan satin sutra bersulamkan emas, cara memakaian dengan diselempang pada bagian dada kearah belakang punggung dan membentuk menyerupai huruf V. Pada bagian dada atas kampuh bergantungan tampak sangat glamor dan berlapis-lapis dalam jumlah sangat banyak. Untuk pergelangan tangan serta pada jari jemari dilingkari dengan cincin permata, sementara pada alas kaki menggunakan selop yang bersulam emas.


C.     BUDAYA MELAYU RIAU
SURAT KAPAL
Dalam masyarakat Melayu Indragiri Hulu, salah satu prosesi adat pernikahan adalah membacakan Surat Kapal atau bisa juga disebut dengan Syair Cendrawasih atau Cerita Kapal. Syair Cenderawasih merupakan syair yang khusus dibacakan ketika keturunan bangsawan menikah, baik sesama keturunan bangsawan (Raja) maupun salah satu diantaranya berdarah biru. Sedangkan Surat Kapal atau Cerita  Kapal khusus dibacakan dan dilantunkan bagi orang kebanyakan (masyarakat umum).

D.     Surat Kapal menceritakan siapa calon pengantin, dimana pertemuannya, apa aktivitasnya, siapa keluarganya dan keturunannya dan melalui syair Surat Kapal ini calon pengantin diminta belajar banyak bagaimana filosofis perjalanan kapal. Seperti bagaimana melawan ombak perkawinan, riak-riak kecil perjalanan rumah tangga dan sebagainya.

E.      Berikut contoh Surat Kapal di salah pesta pernikahan di Kecamatan Peranap, Indragiri Hulu :

F.     
1. Dengan bismillah saya mulakan
Assalamualaikum saya ucapkan
Tiada lain untuk tujuan
Surat kapal saya bacakan

2. Rumpun bambu di tepi perigi
Tumbuh rebung menjadi buluh
Ampun hamba tegak berdiri
Wujudnya hamba duduk bersimpuh

3. Pujian syukur kita panjatkan
Ke hadirat Allah pencipta alam
Melimpahkan rahmat siang dan malam
Kepada umat penghuni alam

4. Selawat dan salam beriring pula
Nabi Muhammad pemimpin kita
Salat lima waktu janganlah lupa
Salat disebut tiang agama

5. Dengan bismillah permulaan kalam
Kertas dan dawat berwarna hitam
Cerita dibuat siang dan malam
Menyampaikan hajat seorang insane

6. Kami kisahkan seorang pemuda
Duduk termenung berhati hiba
Niat di hati mencari intan permata
Di rawah kononnya ada

7. Duduk di teras di atas kursi
Ambil gitar bawa bernyanyi
Lagunya merdu bernada tinggi
Lagunya bernama si jali-jali

8. Encik Masbah seorang pemuda
Pergi berjalan kendaraan honda
Astrea grand ataupun supra
Cari hiburan senang hatinya

9. Amaliah terpandang pula
Kecik dan mungil pula manis wajahnya
Masbah tercantul hati dia
Ingin berkenalan malu pula

10. Besok harinya diulang lagi
Terus-terang saja tak sabar lagi
Malam tadi ku tidur bermimpi
Gadis kuidamkan di pelukan ini

11. Teringat semalam tidur bermimpi
Gadis yang tampak berjumpa lagi
Inikah jodoh Tuhan takdiri
Siang terbayang malam bermimpi
G.    
12. Pulang ke rumah menguruh dada
Ada dibuat tak tentu arah
Kepala sakit serasa pecah
Dia mengadu ke ibu tercinta

13. Wahai ayah dan ibuku
Tolonglah anak tolonglah daku
Kemana saja tempat mengadu
Pikiran kacau tiada menentu

14. Wahai anak sabarlah dulu
Aku berunding ke Pak Itam dulu
Runding yang baik tak perlu ditunggu
Pak Kocik Asim sudah setuju

15. Sanak saudara sudah mufakat
Pergi berunding untuk mengikat
Mengikat janji berupa adat
Begitu lazim sudah dibuat

16. Pak Itam dan Pak Andak pergi berunding
Pak Kocik duduk berdamping
Runding yang baik iring beriring
Tidak sampai tuding-menuding

17. Silat Pangean gayanya lambat
Satu menggayung satu menyambut
Ibarat benang tiada yang kusut
Mufakat yang baik turut-menurut
H.    
18. Tiada lama hari ditunda
Ijab Kabul di kantor Pak KUA
Mas kawinnya duit tersebut pula
Diserahkan pula di depan Pak KUA

19. Kini Masbah senang hatinya
Ibarat bunga indah jadi miliknya
Sepasang mempelai menjadi riang
Hati yang sempit menjadi lapang

20. Berbilang hari berbilang minggu
Tiada terasa lama menunggu
Lebaran haji telah berlalu
Pestanya segera tak lama menunggu

21. Sanak famili dikasi tau
Di hulu di hilir dijemput dahulu
Di Pulau Gelang atau Kuantan Babu
Di Sungai Beringin atau Pasir Kemilu

22. Siapkan kapal mana yang rusak
Lunas diganti kayunya cempedak
Papannya diganti kayunya resak
Maklum saja menempuh ombak

23. Papannya banyak dimakan kapang
Setiap keeping banyak berlubang
Bosnya pening bila memandang
Duitnya habis buat upah tukang

24. Lebih dan kurang selesai sudah
Baut dicabut dipasang pula
Setiap tiang dipasang bendera
Warnanya banyak berupa-rupa

25. Tinggal berangkat tunggu-menunggu
Siap berangkat perintah cincu
Ke pelabuhan syah Bandar tempat dituju
Meneken buku penting dahulu

26. Kapal bernama Samudra Jaya
Berlayar sampai ke Malaysia
Dipimpin oleh seorang pemuda
Lengkap semua dengan ABK

27. Kapalnya sarat muatan barang
Ditambah pula ramai penumpang
Ada yang kocik ada yang godang
Kapalnya oleng anginnya kencang

28. Encik Masbah nama nakhoda
Petunjuk jalan jangan cerita
Duduk di kamar melihat peta
Orangnya ramah suka ketawa

29. Kapal berangkat pelabuhan Pak Wandi
Haluan menuju pelabuhan Cik Masri
Kapalnya laju Allahu robbi
Penumpang di kapal banyak yang ngeri

30. Cik Iyus dijadikan serang
Badannya kecil akalnya panjang
Kerjanya sedikit upah nak godang
Tiada yang sanggup nak menentang

31. Encik si Jok dijadikan kuancah
Kerja di kapal alhamdulillah
Mesin yang baik menjadi pecah
Karena ulahnya banyak keletah

32. Gendang dan gong berbunyi pula
Orang bersilat mulai melangka
Langkah dibuang digayung pula
Lawan menyambut dielakkan saja

33. Orang bersorak riuh bunyinya
Tepukan tangan sangat meria
Tradisi Melayu tegakkan pula
Tidaklah lapuk dimakan masa

34. Encik si Jam si Tukang Minyak
Kerja di kapal asik main lantak
Kalau bergurau tak pula mengelak
Terjang-menerjang sepak-menyepak

35. Encik Bujang Maligai dari kelasi
Kerja di kapal si tukang tali
Kerjanya tangkas bukan main lagi
Tali yang putus disambung kembali

36. Kapal kini merapat sudah
Nakhoda turun sangat gagahnya
Raja sehari digelar pula
Memakai keris serta mahkota

37. Nakhoda tegak di depan rumah
Permaisuri lalu dipapah
Encik dayang mengiring pula
Pengantin tegak bersanding pula

38. Wahai encik dan puan-puan
Silahkan masuk para undangan
Silahkan duduk di dalam ruangan
Ambillah nasi silahkan makan

39. Tepuk anak Melayu asli
Selesai ditepuk mengangkat sembah
Memberi tepuk kemarahan hati
Memohon maaf kepada Allah

40. Bukan lebah sembarang lebah
Lebah bersarang di rumpun buloh
Bukan sembah sembarang sembah
Sembah menyusun jari sepuluh

41. Cantik kembang bunga melati
Tumbuh sebatang di tengah kota
Patah tumbuh hilang berganti
Adat pusaka terpelihara juga

42. Sedikit lagi patik bertitah
Pesan patik jadikan petuah
Mari laksanakan program pemerintah
Tak usah banyak-banyak, due cukuplah

43. Akhirulkalam saye ucapkan
Sampai di sini saye sudahan
Terima kasih atas perhatian
Mohon maaf atas segala kesalahan 

I.        SYAIR SURAT CENDERAWASIH
ACARA PESTA PERKAWINAN
RAJA OLIVIA REINDRA LESTARI DENGAN ZULFAHMI ADRIAN
JL. A. YANI, RENGAT, 21 OKTOBER 2001
PENGARANG DAN PENYAIR : BAHTARAM IB.



1. Bismillah itu mule direke
Sudah direke baru dikarang
Pesta perkawinan ini diberkati Yang Mahakuase
Karena kerja kerasnya panitia siang malam

2. Assamulaikum salam pertame
Warahmatullah tambahan kedue
Kepade undangan encik puan-puan semue
Inilah kisah seorang juragan laksamane mude

3. Laksmane Zulfahmi kenal pertame dengan Olivia Lestari
Di Pekanbaru tak tentu kali
Hari ke hari tak dapat dilupekan lagi
Sehingge keduenye hubungan pacaran dimulai

4. Laksmane mude Zulfahmi termenung seorang diri
Bagaimane nasib hambanye ini
Lame sudah bete membujangkan diri
Sudah waktunye mencari permaisuri

5. Laksmane Zulfahmi menghadap ayah ibu
Menceritekan gembira hatinya
Telah berjumpe calon permaisuri yang dicarinye
Supaye ayah dan ibu pergi meminangnye

6. Orang tue Zulfahmi tersenyum menjawab kate
Sambil menatap muke anaknye
Di mane calon permaisuri yang anakku jumpe
Di istane mane dan siape namenye

7. Kalau ayah nak tahu name calon permaisurinye
Begitu juge name orang tuenye
Namenye Olivia Reindra Lestari cantik jelite
Bapak R. Thamsir Rachman dan Mastiati Sriningsih orang tuenye

8. Sudah dipikirkan segale masalahnye
Orang tue Zulfahmi berunding dengan keluarge
Berembuk mufakat bagaimane mestinye
Untuk meminang Olivia Reindra Lestari jelite

9. Orang tue Zulfahmi seraye bermade
Bapak Nudirsyah diutus sebagai ketuenye
Ke rumah Raja Thamsir Rahman, Tengku Arif tuenye
Meminang Olivia Reindra Lestari untuk Laksmane Zulfahmi katenye

10. Kami akan meneruskan cerite
Di rumah Bapak Raja Thamsir Rachman rombongan tibe
Mereke disambut dengan ramahnye
Ade yang tersenyum ade pula yang ketawe

11. Bapak Nudirsyah memperkenalkan rombongannye
Serte menyampaikan hajat hatinye
Untuk meminang Olivia Reindra Lestari jelite
Menjadi permaisuri Zulfahmi Adrian jejake

12. Bapak Tengku Arif bermufakat
Lamaran diterime dengan suara bulat
Kate Bapak Encik Umar tukar cincin sebagai pengikat
Menentukan hari pernikahan juge dibuat

13. Kami lanjutkan suatu cerite
Waktu pernikahan sampai masenye
Hari Jumat tanggal 19 Oktober 2001 malam akad nikahnye
Bapak H. Saleh Djasit, S.H. dan Bapak Riva’i Rachman saksinye

14. Pade hari Sabtu yang dijadwalkan
Laksmane Zulfahmi diberangkatkan
Menjemput permaisuri yang handalan
Di istane Bapak Raja Thamsir Rachman Bupati Inhu

15. Cenderawasih terbang amat lajunye
Keluarge ditinggalkan sayup nampeknye
Laksmane Zulfahmi bertanye pada dubalangnye
Jauhkah lagi istane mertuenye

16. Wahai laksmane sabarlah, tuan
Kite terbang tidak menempuh malam
Perbelakalan cukup untuk di perjalanan
Beras ade, kue khasidah, dan bolu beghondam

17. Juragan Laksmane Zulfahmi berangkat dengan cenderawasih
Turun menukik di istane Bapak Raja Thamsir Rachman
Pelaksanaan pesta ini diberkati Illahi
Semue kegiatan selesai aman tak ade gangguan

18. Ramai undangan bukan kepalang
Menunggu laksmane Zulfahmi sudah datang
Tamu diundang bukan sembarangan
Dari Jakarta, Pekanbaru sampai ke pedesaan

19. Buah kuini diberi bubur
Bakarlah roti dengan jurami
Syair Cenderawasih untuk menghibur
Semue undangan yang datang hari ini

20. Burung belibis terbang ke sawah
Burung merpati memakan padi
Dawat habis kalam pun patah
Syair Cenderawasih hanye sampai di sini

J.      TARI ZAPIN TARIAN RUMPUN MELAYU

K.    Zapin adalah khazanah tarian rumpun Melayu yang menghibur sekaligus sarat pesan agama dan pendidikan. Tari ini memiliki kaidah dan aturan yang tidak boleh diubah namun dari masa ke masa namun keindahannya tak lekang begitu saja. Nikmati dendang musik dan syairnya yang legit.

L.      Tari zapin dikembangkan berdasarkan unsur sosial masyarakat dengan ungkapan ekspresi dan wajah batiniahnya. Tarian ini lahir di lingkungan masyarakat Melayu Riau yang sarat dengan berbagai tata nilai. Tarian indah dengan kekayaan ragam gerak ini awalnya lahir dari bentuk permainan menggunakan kaki yang dimainkan laki-laki bangsa Arab dan Persia. Dalam bahasa Arab, zapin disebut sebagai al raqh wal zafn. Tari Zapin berkembang di Nusantara bersamaan dengan penyebaran agama Islam yang dibawa pedagang Arab dari Hadramaut. 

M.   Tari zapin tertua di Indonesia tercatat ada di Flores, Nusa Tenggara Timur, Ternate dan Ambon, serta rupanya juga berkembang di Pontianak, Kalimantan dengan sebutan Japin. Di Indonesia bagian Barat, tari zapin awalnya dikenal di Jambi baru kemudian tumbuh di Riau dan kepulauan sekitarnya. Di Riau tari zapin awalnya hanya dilakukan penari lelaki dapat mengangkat status sosialnya di masyarakat. Saat itu penarinya akan menjadi incaran para orang tua untuk dijodohkan kepada anak perempuannya.
N.    Zapin mempertontonkan gerak kaki cepat mengikuti hentakan pukulan pada gendang kecil yang disebut marwas. Harmoni ritmik instrumennya semakin merdu dengan alat musik petik gambus. Karena mendapat pengaruh dari Arab, tarian ini memang terasa bersifat edukatif tanpa menghilangkan sisi hiburan. Ada sisipan pesan agama dalam syair lagunya. Biasanya dalam tariannya dikisahkan keseharian hidup masyarakat melayu seperti gerak meniti batang, pinang kotai, pusar belanak dan lainnya. Anda akan melihat gerak pembuka tariannya berupa gerak membentuk huruf alif (huruf bahasa Arab) yang melambangkan keagungan Tuhan.
O.    Awalnya tari zapin hanya ditarikan penari lelaki tetapi namun penari perempuan juga ditampilkan. Kadang juga tampil penari campuran laki-laki dengan perempuan. Dahulu tari zapin ditarikan di atas tikar madani dan tikar tersebut tidak boleh bergoyang atau bergeser sedikitpun sewaktu menarikan tari zapin tersebut.
P.      Gerak dan ritme tari zapin merupakan media utama untuk mengungkapkan ekspresi penarinya. Darinya Anda dapat meresapi pengalaman kehidupan, peristiwa sejarah, dan keadaan alam yang menjadi sumber gerak dalam tari zapin.
Q.    Kostum dan tata rias para penari zapin lelaki mengenakan baju kurung cekak musang dan seluar, songket, plekat, kopiah, dan bros. Sementara untuk penari perempuan berupa baju kurung labuh, kain songket, kain samping, selendang tudung manto, anting-anting, kembang goyang, kalung, serta riasan sanggul lipat pandan dan conget.
R.    
Tari zapin meski sempat diklaim menjadi bagian dari hak milik salah satu negara tetangga tetapi nyatanya tarian ini telah berkembang sejak dahulu di banyak daerah di Nusantara dan salah satunya di Riau.













BAB III
PENUTUP DAN SARAN
A.     PENUTUP
Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan pengaruh yang negatif bagi kebudayaan bangsa Indonesia . Norma-norma yang terkandung dalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai pudar.  Gencarnya serbuan teknologi disertai nilai-nilai interinsik yang diberlakukan di dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia. Radhakrishnan dalam bukunya Eastern Religion and Western Though (1924) menyatakan “untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, kesadaran akan kesatuan dunia telah menghentakkan kita, entah suka atau tidak, Timur dan Barat telah menyatu dan tidak pernah lagi terpisah. Artinya adalah bahwa antara barat dan timur tidak ada lagi perbedaan. Atau dengan kata lain kebudayaan kita dilebur dengan kebudayaan asing. Apabila timur dan barat bersatu, masihkah ada ciri khas kebudayaan kita?
Ataukah kita larut dalam budaya bangsa lain tanpa meninggalkan sedikitpun sistem nilai kita?
Oleh karena itu perlu dipertahanan aspek sosial budaya Indonesia sebagai identitas bangsa. Caranya adalah dengan penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia dan pelestarian budaya bangsa.  Bagi masyarakat yang mencoba mengembangkan seni tradisional menjadi bagian dari kehidupan modern, tentu akan terus berupaya memodifikasi bentuk-bentuk seni yang masih berpolakan masa lalu untuk dijadikan komoditi yang dapat dikonsumsi masyarakat modern. Karena sebenarnya seni itu indah dan mahal.  Kesenian adalah kekayaan bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya dan tidak dimiliki bangsa-bangsa asing. Oleh sebab itu, sebagai generasi muda, yang merupakan pewaris budaya bangsa, hendaknya memelihara seni budaya kita demi masa depan anak cucu

B.     Saran-saran
Dari hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah terjadinya pergeseran kebudayaan yaitu :
1.      Pemerintah perlu mengkaji ulang perturan-peraturan yang dapat menyebabkan
pergeseran budaya bangsa khususnya budaya Belitung
2.       Masyarakat perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing  khususnya dan budaya bangsa pada umumnya
3.       Para pelaku usaha media massa perlu mengadakan seleksi terhadap berbagai berita,
hiburan dan informasi yang diberikan agar tidak menimbulkan pergeseran budaya
4.      Masyarakat perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga
budaya yang masuk tidak merugikan dan berdampak negative.
5.      Masyarakat harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga
pengaruh globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang
merupakan jati diri bangsa kita.













DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar