Senin, 10 Maret 2014

Kesehatan Sangat Penting



ORGAN REPRODUKSI WANITA
A.  Genetalia Eksterna
·      Vulva
1)   Labia Mayora
ü homolog dengan scrotum, bagian dalam selaput kulit biasa dan ditumbuhi lender banyak mengandung kelenjar sebacea,
ü lipatan kulit dan jaringan ikat  berlemak yang terletak antara mons pubis dan perineum
ü kulit pada bagian lateral dari permukaan labia berpigmen lebih gelap dan berambut atau pubes.
ü kulit pada bagian medial permukaan labia lebih halus dan terdiri atas banyak kelenjar minyak, kelenjar keringat dan memberikan bau khas vulva.
ü berfungsi untuk menutupi organ-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan cairan pelumas pada saat menerima rangsangan seksual.
2)   Labia Minora
ü Lipatan di sebgelah medial dari labia mayora, kedua lipatan kanan dan kiri bertemu di atas: ‘’preputium clitoridis “ bertemu di bawah : “ frenulum clitoridis “.
ü berfungsi untuk menutupi organ-organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah erotic yang mengandung pembuluh darah dan syaraf.
ü labia minora adalah dua lipatan kulit yang menutupi orifisium vaginalis dan uretralis.
3)   Klitoris
ü Analog dengan penis, mempunyai banyak suplai darah dari arteri klitoridis mempunyai persyarafan sensori yang sangat banyak, merupakan daerah erotik utama pada wanita yang akan membesar dan mengeras apa bila mendapatkan rangsangan seksual.
4)   Vestibulum
ü  Merupakan kelenjar sebelum leteral di batasi oleh kedua labia minora,Anterior oleh clitoris.dorsal oleh fourchet
ü area antara kedua libia minora
ü berfungsi untuk mengeluarkan cairan apabila ada rangsangan seksual yang berguna untuk melumasi vagina saat bersengggama.
5)   Hymen (selaput darah)
ü Lipatan kulit tipis yang menutupi sebagian besar dari introitus vagina, bila  hymen tertutup : Hymen Occlusivum ,bila telah partus hanya tinggal sisa2 kecil disebut: “carun-culae Myrtiformis”.
ü Dan dilapisi epitel gepeng membentuk lubang sebesar ibu jari sehingga darah haid ataupun secret dan cairan darai genitalia interna dapat mengalir ke luar.
6)   Uretra
ü Uretra adalah saluran untuk mengeluarkan urin dan tempat pemasangan keteter
7)   Kalenjer Bartholini
Merupakan kelenjar terpenting di daerah vulva dan vagina,mengeluarkan secret mucus terutama pada saat coitus
8)   Perineum
ü merupakan pintu keluar velvis berikut jaringan lunak yang menutupinya.

B.  Genetalia Interna
1.      Ovarium
Berfungsi menghasilkan ovum (sel telur) serta hormone estrogen dan progesterone.
2.      Tuba fallopi atau saluran telur
Sebagai penyalur atau jalan ovum menuju uterus.
3.      Rahim atau Uterus
Tempat perkembangbiakan zigot apa bila terjadi fertilisasi.  Fungsinya:menahan ovum yang telah dibuahi,tertahan dalam endometrium,dan pada saat melahirkan uterus berkontraksi mendorong janin keluar
4.      Rongga Vagina
Saluran akhir dari saluran reproduksi bagian dalam reproduksi wanita. Fungsinya: sebagai alat persetubuhan,sebagai jalan lahir pada waktu partus,sebagai saluran keluar darah waktu haid dan sekret dari uterus.

C. Anatomi Panggul
TULANG-TULANG YANG MENYUSUN PANGGUL
Tulang panggul terdiri dari 4 buah tulang yaitu :
a)   2 buah Tulang Pangkal Paha (OS COXAE)
Tulang coxae terdiri atas 3 buah tulang yang berhubungan satu sama lain.
Batas os coxae dari articulatio sakroiliaka sampai pertengahan pubis.
Ketiga tulang itu ialah :
1.      Tulang Usus ( OS ILLIUM )
Os illium terletak dari articulatio sakroilliaka sampai pinggir atas acetabulum. Batas atasnya merupakan pinggir tulang yang tebal yang disebut CRISTA ILLIACA
Ujung depan maupun belakang dari crista illiaka menonjol terdiri atas 4 spina yaitu:
§  Spina illiaka anterior superior (SIAS) §  Spina illiaka posterior superior (SIPS)
§  Spina illiaka anterior inferior (SIAI)  §  Spina illiaka posterior inferior (SIPI)

2.      Tulang Duduk (OS ISCHIUM)
Os ischium terletak dari foramen obsturatorium sampai pada pinggir atas acetabulum. Tonjolan yang ada pada ischium yaitu SPINA ISCHIADICA. Tulang yang tebal yang menyangga berat badan pada saat duduk adalah TUBER ISCHADICUM. Bagian yang cekung besar sebelah atas disebut inchisura isciadica mayor. Bagian yang cekung kecil sebelah bawah disebut inchisura ischiadica minor.

3.    Tulang Kemaluan Kemaluan ( OS PUBIS ) 
FORAMEN OBTURATORIUM : Tulang yang membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul.
RAMUS SUPERIOR : Bagian atas yang menonjol pada os pubis
LINEA INOMINATA atau LINEA TERMINALIS : cekungannya
TEPI ATAS SIMFISIS : Pertemuan kedua ramus superior.
RAMUS INFERIOR : Pada bagian bawahnya
pertemuan antara ramus inferior membentuk TEPI BAWAH SIMFISIS.
Pada RAMUS INFERIOR membentuk sudut yang disebut ARCUS PUBIS yang sudutnya tidak boleh kurang dari 90 derajat.


b.   1 buah Tulang Kelangkang ( OS SACRUM )
Tulang kelangkang berbentuk segitiga melebar di atas dan meruncing ke bawah.
Batas-batas dari os sacrum yaitu :
§  Articulatio sakro illiaca (batas kanan dan kiri) §   Coccygis ( batas bawah )
§  Prosesus lumbal ke-5( batas belakang atas)    § Promontorium ( batas depan atas )
§ PROMONTORIUM            : Pada pertengahan basis terdapat titik menonjol digunakan   sebagai petunjuk saat melakukan pengukuran panggul dalam
§ SAYAP SACRUM              :  Pada bagian anterior memanjng sampai illium
§ FORAMINA SACRALIA  : Lubang yang terdapat pada bagian depan
ANTERIORA
§ FORAMINA SACRALIA  : Lubang yang terdapat pada bagian belakang
                POSTERIORA
§ KRISTA SAKRALIA          : Pada vertebra terdapat bagian yang berduri
§ Pada bagian samping tulang kelangkang berhubungan dengan kedua tulang pangkal paha dengan perantara articulatio sacroilliaca dan ke bawah dengan tulang tungging.

c.    1 buah Tulang Tungging ( OS COCCYGIS )
Berbentuk segitiga dan terdiri atas 3-5 ruas bersatu. Pada persalinan ujung tulang tungging dapat ditolak sedikit ke belakang, hingga ukuran pintu bawah panggul bertambah besar. Coccygis bersifat lentur, kelenturannya mempengaruhi lebar dari ukuran panggul dalam.

JARINGAN  LUNAK PANGGUL
Bagian lunak panggul terdiri dari otot-otot dan ligamenta yang meliputi dinding panggul sebelah dalam dan yang menutupi panggul sebelah bawah, yang menutupi panggul dari bawah membentuk dasar panggul dan disebut DIAFRAGMA PELVIS.




BIDANG-BIDANG PANGGUL
a.  Pintu Atas Panggul
Pintu atas panggul adalah batas atas dari panggul kecil. Bentuknya bulatan oval dengan panjang kesamping dan dibatasi oleh :
- Promontorium                  - Sayap sacrum                        - Pinggir atas symphysis
- Linea terminalis                - Ramus superior
Biasanya 3 ukuran ditentukan dari PAP
1.      Ukuran muka belakang (diameter antero posterior, conjugata vera )
Dari promontorium ke pinggir atas symphysis, dikenal dengan nama conjugata vera dengan ukuran 11 cm. Pada wanita hidup conjugata vera tak dapat diukur dengan langsung, tapi dapat diperhitungkan dari conjugata diagonalis (dari promontorium ke pinggir bawah symphysis)
2.      Ukuran melintang(diameter tranversal )
Adalah ukuran terbesar antara linea terminalis kanan dan kiri dengan jarak kurang lebih 13,5 cm
3.      Ukuran serong ( diameter obliqua )
Dari articulatio sacroilliaka ke tuberpubikum dari belahan panggul yang bertentangan, dengan jarak kurang lebih 13 cm.

b.  Bidang Luas Panggul
Yaitu bidang dengan ukuran-ukuran terbesar. Bidang luas panggul terbentang antara pertengahan symphysis, pertengahan acetabulum dan pertemuan antara ruas sacral II dan III. Ukuran muka belakang  12,75 cm, dan ukuran melintang 12,5 cm. Bidang ini tidak menimbulkan kesukaran dalam persalinan.

c.    Bidang Sempit Panggul
Yaitu bidang dengan ukuran-ukuran terkecil. Bidang sempit panggul terdapat setinggi pinggir bawah symphysis, kedua spina ischiadicae dan memotong sacrum krang lebih 1-2 cm di atas ujung sacrum. Bidang ini paling sulit penilaiannya karena ukurannya paling kecil, dan sulit mengukurnya. Kesempitan pintu bawah panggul biasanya disertai kesempitan bidang sempit panggul.

d.   Pintu Bawah Panggul
Pintu bawah panggul terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama, ialah garis yang menghubungkan kedua tuber ischiadicum kiri dan kanan. Puncak dari segitiga yang belakang adalah ujung os sacrum sedangkan segitiga depan dibatasi oleh arcus pubis.
Pada pintu bawah panggul biasanya ditentukan oleh 3 ukuran yaitu :
1.    Ukuran muka belakang : Dari pinggir bawah symphysis ke ujung sacrum (11,5 cm)
2.    Ukuran melintang       : Ukuran antara tuber ischiadicum kiri dan kanan sebelah
                                          dalam (10,5cm)
3.    Diameter sagitalis         : Dari ujung sacrum kepertengahan ukuran melintang
                 posterior  (7,5cm)

e.    Bidang Hodge
Bidang hodge untuk menentukan berapa jauh bagian depan anak itu turun ke dalam rongga panggul. Bidang hodge antara lain :
§  Hodge I : Ialah setinggi pintu atas panggul
§  Hodge II : Sejajar dengan hodge I setinggi tepi bawah symphisis
§  Hodge III : Sejajar dengan hodge I setinggi spina ischiadica
§  Hodge IV : Sejajar dengan hodge I setinggi ujung os coccygis

UKURAN-UKURAN PANGGUL
1.    Ukuran Dalam Panggul
a.    Conjugata vera yaitu perbatasan dari tepi atas symphysis sampai ke promontorium, tidak dapat diukur secara klinis ( kurang lebih 11 cm )
b.    Conjugata diagonalis yaitu tepi bawah symphysis sampai ke promontorium (kurang lebih 12-13 cm)
Cara mengukur conjugata diagonalis
ü Dengan 2 jari telunjuk dan jari tengah, melalui konkavitas dari sacrum, jari tengah digerakkan ke atas sampai dapat meraba promontorium.
ü Sisi radial dari jari telunjuk ditempelkan pada pinggir bawah symphysis dan tempat ini ditandai dengan kuku jari telunjuk tangan kiri.
ü Diameter oblique (menyilang) yaitu articulatio saccroilliaka sampai tuber pubicum (12,5 cm)
ü Diameter tranversal adalah jarak antara linea terminalis kiri dan kanan (13,5 cm)

2.    Ukuran Luar Panggul
Ukuran luar panggul tidak dapat digunakan untuk penilaian apakah persalinan dapat berlangsung secara biasa atau tidak. Walaupun begitu ukuran luar panggul dapat memberi petunjuk akan kemungkinan panggul sempit.
Ukuran-ukuran luar panggul yaitu :
ü Distania spinarum adalah jarak antara SIAS kiri dan kanan (26-28 cm)
ü Distania cristarum adalah jarak antara crista iliaca kiri dan kanan (28-30 cm)
ü Diastania boudeloque adalah jarak antara tepi atas symphysis sampai ruas lumbal ke 5 (18-20 cm)
ü Lingkar panggul adalah dari tepi atas symphisys ke pertengahan SIAS lalu ke proxesus lumbal ke 5 kembali ke pertengahan SIAS dan kembali di tepi atas shymphisis (80-100 cm)

D.  Siklus Menstruasi
        Wanita yang sehat dan tidak hamil setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat kandunganya yang disebut menstruasi (haid).Siklus menstruasi terjadi karena selaput lender Rahim dari ke hari mengalami perubahan yang berulang-ulang,dalam 1 bulan mengalami 4 masa (stadium):
a.      Stadium menstruasi (deskuamasi) pada masa ini endometrium terlepas dari dinding Rahim disertai dengan pendaharaan,hanya lapisan tipis yang tinggal disebut stratum basale (berlangsung selama 4 hari ).pada saat haid keluar darah,luruhan dinding endometrium,dan lender dari serviks. Darah ini tidak membeku karena ada fermen (biokatalisator) yang mencegah pembekuan darh dan memcairkan luruhan mukosa.Banyaknya pendarahan selama haid kira-kira 50cc.
b.      Stadium Post-menstruasi (regenerasi).Luka yang terjadi Karena endometrium terlepas berangsur-angsur ditutup kembali oleh selaput lender baru yang terjadi dari sel epitel kelenjer endometrium.pada masa ini tebal endometrium kira-kira 0,5mm ( berlangsung selama 4 hari)
c.       Stadium inter-menstruasi (proleferiasi). Pada mas ini endometrium tumbuh menjadi tebal kira-kira 3,5mm.kelenjar-kelenjar tumbuhnya lebih cepat dari jaringan lain (berlangsung kira-kira 5-14 hari dari hari pertama haid)
d.      Stadium pra-menstruasi (sekresi).pada stadium ini endometrium tebalnya tetapi bentuk kelenjar-kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku-liku dan mengeluarkan getah.dalam endometrium telah tertimbun glikogen dan kapur yang diperlakukan sebagai makanan untuk sel telur. Perubahan ini untuk mempeersiapkan endometrium  untuk menerima telur
Pada endometrium sudah dapat di bedakan lapisan atas yang padat (stratum kompaktum) yang hanya di tembus oleh saluran-saluran keluar kalenjer;lapisan bawah yang disebut stratum basale. Stadium ini berlangsung selama 14-28 hari.bila tidak terjadi kehamilan maka endometrium di lepas dengan pendarahan dan siklus menstruasi berulang lagi.

E.  Perkembangan Embrio

Tahap awal perkembangan manusia diawali dengan peristiwa pertemuan/peleburan sel sperma dengan sel ovum yang dikenal dengan peristiwa FERTILISASI. Fertilisasi akan menghasilkan sel individu baru yang disebut dengan zygote dan akan melakukan pembelahan diri/pembelahan sel (cleavage) menuju pertumbuhan dan perkembangan menjadi embrio.

Tahapan pertumbuhan dan perkembangan embrio dibedakan menjadi 2 tahap yaitu :
ü Fase Embrionik yaitu fase pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup selama masa embrio yang diawali dengan peristiwa fertilisasi sampai dengan terbentuknya janin di dalam tubuh induk betina.
ü Fase fertilisasi adalah pertemuan antara sel sperma dengan sel ovum dan akan menghasilkan zygote. Zygote akan melakukan pembelahan sel (cleavage).
Ada 3 tahapan fase embrionik yaitu :


1.    Morula
Morula adalah suatu bentukan sel sperti bola (bulat) akibat pembelahan sel terus menerus. Keberadaan antara satu dengan sel yang lain adalah rapat. Morulasi yaitu proses terbentuknya morula.

2.    Blastula
Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan.Bentuk blastula ditandai dengan mulai adanya perubahan sel dengan mengadakan pelekukan yang tidak beraturan.Di dalam blastula  terdapat cairan sel yang disebut dengan Blastosoel. Blastulasi yaitu proses terbentuknya blastula.

3.    Gastrula
Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh.Gastrula pada beberapa hewan tertentu, seperti hewan tingkat rendah dan hewan tingkat tinggi, berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya.

 

F.   Pertumbuhan dan perkembangan manusia

Setelah peristiwa fertilisasi, zygote akan berkembang menjadi embrio yang sempurna dan embrio akan tertanam pada dinding uterus ibu. Hal ini terjadi masa 6–12 hari setelah proses fertilisasi. Sel-sel embrio yang sedang tumbuh mulai memproduksi hormon yang disebut dengan HCG atau human chorionic gonadotropin, yaitu bahan yang terdeteksi oleh kebanyakan tes kehamilan. HCG membuat hormon keibuan untuk mengganggu siklus menstruasi normal, membuat proses kehamilan jadi berlanjut.
Janin akan mendapatkan nutrisi melalui plasenta/ari-ari. Embrio dilindungi oleh selaput-selaput yaitu :
ü Amnion yaitu selaput yang berhubungan langsung dengan embrio dan menghasilkan cairan ketuban. Berfungsi untuk melindungi embrio dari guncangan.
ü Korion yaitu selaput yang terdapat diluar amnion dan membentuk jonjot yang menghubungkan dengan dinding utama uterus. Bagian dalamnya terdapat pembuluh darah.
ü Alantois yaitu selaput terdapat di tali pusat dengan jaringan epithel menghilang dan pembuluh darah tetap. Berfungsi sebagai pengatur sirkulasi embrio dengan plasenta, mengangkut sari makanan dan O2, termasuk zat sisa dan CO2.
ü Sacus vitelinus yaitu selaput yang terletak diantara plasenta dan amnion. Merupakan tempat munculnya pembuluhdarah yang pertama.


Tahapan perkembangan pada masa embrio yaitu :
Minggu ke-0                      : Sperema membuahi ovum kemudian hasil konsepsi membagi menjadi                dua,empat,delapan setelah menjadi morulla masuk utuk menempel kurrang lebih 11 hari setelah konsepsi
Minggu ke-4/bulan ke-1   :dari embrio,bagian tubuh pertama muncul adalah: tulang belakang otak dan saraf,jantung,sirkulasi darah dan pencernakan terbentuk.
Minggu ke-8/bulan ke-2   : perkembangan embrio lebih cepat,jantung mulai memompa darah.,
Minggu ke-12/bulan ke-3 : embrio berubah menjadi janin denyut jantung janin dapat dilihat dengan pemeriksaan ultrasonografi (USG),berbentuk manusia,gerakan pertama dimulai,jenis kelamin sudah bisa ditentukan,ginjal sudah memproduksi urine.
Minggu ke-16/bulan ke-4 : system musculoskeletal matang,system saraf terkontrol,pembuluh darah berkembang cepat,denyut jantung janin terdengar lewat Dopler,prancreas memproduksi insulin.
Minggu ke-20/bulan ke-5 : verniks melindungi tubuh,lanugo menutupi tubuh,janin membuat jadwal untuk tidur,menelan dan menendang.
Minggu ke-24/bulan ke-6 : kerangka berkembang cepat,perkembangan dimulai .
Minggu ke-28/bulan ke-7 : Janin bernafas ,menelan dan mengatur suhu,surfactant mulai berbentuk di paru-paru,mata mulai buka dan tutup,bentuk janin2/3 bentuk saat lahir.
Minggu ke-38/bulan ke-9 : seluruh uterus di gunakan bayi sehingga bayi tidak bisa bergerak banyak, antibody ibu di transfer ke bayi untuk mencapai kekebalan untuk 6 bulan pertama sampai kekebalan bekerja bayi bekerja sendiri (Prawirohardjo 1999).

G. Gametogenesis

Merupakan peristiwa pembentukan sel gamet, baik gamet jantan/sel spermatozoa (spermatogenesis) dan juga gamet betina/sel ovum.

1.    Spermatogenesis merupakan proses pembentukan sel spermatozoa. Dibentuk di dalam tubula seminiferus. Dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu:

a.    Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pembentukan sperma secara langsung. Serta merangsang sel sertoli untuk meghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) untuk memacu spermatogonium untuk melakukan spermatogenesis.

b.    Hormon LH yang berfungsi merangsang sel Leydig untuk memperoleh sekresi testosterone (yaitu suatu hormone sex yang penting untuk perkembangan sperma).

Berlangsung selama 74 hari sampai terbentuknya sperma yang fungsional. Sperma ini dapat dihasilkan sepanjang usia. Sehingga tidak ada batasan waktu, kecuali bila terjadi suatu kelainan yang menghambat penghasilan sperma pada pria.

 

2.    Oogenesis merupakan proses pembentukan dan perkembangan sel ovum. Proses oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu:

a.    Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.

b.   Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.

c.    Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum).

d.   Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH.

Selama 28 hari sekali sel ovum dikeluarkan oleh ovarium. Sel telur ini telah matang (mengalami peristiwa ovulasi). Selama hidupnya seorang wanita hanya dapat menghasilkan 400 buah sel ovum setelah masa menopause yaitu berhentinya seorang wanita untuk menghasilkan sel ovum yang matang Karena sudah tidak dihasilkannya hormon, sehingga berhentinya siklus menstruasi sekitar usia 45-50 tahun.

 

H.  Pembuahan (Fertilisasi)

Pembuahan adalah peleburan antara sel sperma dengan sel ovum yang telah matang dan menghasilkan zygote. Zygote akan menempel/implantasi pada dinding uterus dan tumbuh berkembang menjadi embrio dan janin. Keadaan demikian disebut dengan masa kehamilan/gestasi/nidasi. Janin akan keluar dari uterus setelah berusia 40 minggu/288 hari/9 bulan 10 hari. Peristiwa ini disebut dengan kelahiran. Proses pembuahan ini terjadi di bagian saluran Fallopii yang paling lebar.
Sebelum terjadi proses pembuahan, terjadi beberapa proses sebagai berikut. Ovum yang telah masuk akan keluar dari ovarium. Proses tersebut dinamakan ovulasi. Ovum yang telah masak tersebutakan masuk ke saluran Fallopii. Jutaan sperma harus berjalan dari vagina menuju uterus dan masuk ke saluran Fallopii. Dalam perjalanan itu, kebanyakan sperma dihancurkan oleh mukus (lendir) asa di dalam uterus dan saluran Fallopii. Di antara beberapa sel sperma yang bertahan hidup, hanya satu yang masuk menembus membran ovum. Setelah terjadi pembuahan, membran ovum segera mengeras untuk mencegah sel sperma lain masuk.
Tahapan waktu dalam fertilisasi:
a.    Beberapa jam   : setelah fertilisasi zygote akan membelah secara mitosis menjadi 2
sel, 4, 8, 16 sel.
b.   Pada hari ke-3  : terbentuk kelompok sel yang disebut morula. Morula akan
atau ke-4            berkembang menjadi blastula. Rongga blastosoel berisi cairan dari tuba fallopi dan membentuk blastosit. Lapisan dalam balstosit membentuk inner cell mass. Blastosit dilapisi oleh throhpoblast (lapisan terluar blastosit) yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni/plasenta/ari-ari. Blastosit akan bergerak menuju uterus dengan waktu 3-4 hari.

c.    Pada hari ke-6  : setelah fertilisasi throphoblast akan menempel pada dinding
 uterus/proses implantasi dan akan mengeluarkan hormone HCG (hormone Chorionik gonadotrophin). Hormon ini melindungi kehamilan dengan menstimulasi produksi hormone progesteron dan estrogen sehingga mencegah menstruasi.
d.   Pada hari ke-12: setelah fertilisasi embrio telah kuat menempel pada dinding
uterus.
e.    Dilanjutkan dengan fase gastrula, yaitu hari ke-21 : palsenta akan terus
berkembang dari throphoblast. Mulai terbentuk 3 lapisan dinding embrio. Lapisan dinding embrio inilah yang akan berdiferensisai menjadi organ-organ tubuh. Organ tubuh akan berkembang semakin sempurna seiring dengan Hormon yang berperan dalam kehamilan:
-       Progesteron dan estrogen, merupakan hormon yang berperanan dalam masa kehamilan 3-4 bulan pertama masa kehamilan. Setelah itu fungsinya diambil alih oleh plasenta. Hormone estrogen makin banyak dihasilkan seiring dengan bertambahnya usia kandungan karena fungsinya yang merangsang kontraksi uterus. Sedangkan hormon progesterone semakin sedikit karena fungsinya yang menghambat kontraksi uterus.
-       Prolaktin merupakan hormon yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk mengatur metabolisme tubuh ibu agar janin (fetus) tetap mendapatkan nutrisi.
-       HCG (hormone chorionic gonadotrophin) merupakan hormone untuk mendeteksi adanya kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga minggu ke-8 pada masa kehamilan. Hormon ini ditemukan pada urine wania pada uji kehamilan.
-       Hormon oksitosin merupakan hormone yang berperan dalam kontraksi uterus menjelang persalianan.
Hormon yang berperan dalam kelahiran/persalinan:
*   Relaksin merupakan hormon yang mempengaruhi peregangan otot simfisis pubis.
*   Estrogen merupakan hormon yang mempengaruhi hormon progesteron yang menghambat kontraksi uterus.
*   Oksitosin merupakan hormon yang mempengaruhi kontraksi dinding uterus.

Jika ovum yang sudah masak tidak dibuahi oleh sperma, jaringan penyusun dinding rahim yang telah menebal dan mengandung banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh/runtuh. Bersama-sama dengan ovum yang tidak dibuahi, jaringan tersebut dikeluarkan dari tubuh lewat vagina dalam proses yang disebut menstruasi (haid).ng bertambahnya usia kandungan.

I.    Menentukan Usia Kehamilan
Ada beberapa metode yang biasa digunakan untuk melakukan perhitungan usia kehamilan. Berikut adalah beberapa diantaranya :
1. Metode Haid Terakhir / Metode kalender(Neagle)
§  Rumus: HPL = (Hari +7), (Bulan-3 atau + 9) (Tahun+1 atau tidak)
Contohnya : Haid pertama haid normal, 2 Februari (2 bulan);  tambahkan angka 7 pada hari dan 9 pada bulan untuk menetukan perkiraan tanggal persalinan, yaitu 9 November (11 bulan) (pada tahun yang sama).
§  Rumus: HPL = (Hari +7), (Bulan-3 atau + 9) (Tahun+1 atau tidak)
Contohnya : HPHT Ny. E tanggal 23-08-08 datang ke klinik pada tanggal 08-01-09. Berapakah usia kehamilannya?
Diket: Hari pertama haid terakhir (HPHT) : (23 + 7) – (08 – 03) – (08+1)
              Jadi hasil taksiran persalinan (TP) : 30 – 05 - 09
Metode ini merupakan metode perhitungan usia kehamilan yang sangat umum dilakukan. Biasanya terdapat range hari lahir dengan selisih hingga 7 hari yang dihitung dari tanggal perhitungan kelahiran berdasarkan hari terakhir menstruasi.


2.Metode Quickeing (Goyang anak)
Kadang-kadang riwayat haid tidak pasti, terutama kalau wanita hamil itu tidak ingat  tanggalnya, baru saja menghentikan pemakaian kontrasepsi oral atau kehamilan terjadi sebelumnya haidnya kembali setelah kehamilan sebelumnya. Pada kasus semacam ini, kita harus menanyakan saat ia merasakan quickening (gerakan anak yang terasa pertama kali) dan kemudian mencatat tanggalnya. Tanggal atau saat Quickening kemudian ditambah 5 bulan kalender agar kita dapat memperoleh tanggal perkiraan persalinan (Farrer, 2001). Atau ditambahkan 4,5 bulan dari waktu ibu merasakan gerakan janin hidup “Felling live” (Quickening) (Prawirohadjo 1999). Rumus : Quickening + (5 atau 4,5 bulan)

3.      Metode Fundus Uteri
Mengukur tinggi fundus juga dapat dilakukan dengan metode lain yaitu :
·      Menurut Spiegelberg: Dengan jalan mengukur Tinggi Fundus Uteri dari simfisis
·      Menurut Mac Donald: adalah Modifikasi Spiegelberg, yaitu jarak fundus dalam cm dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan dalam bulan
·      Menurut ahfeld : “Ukuran kepala-Bokong” = 0,5 panjang sebenarnya bila diukur jaraak kepala-bokong adalah 20 cm, Maka tua kehamilan adalah 8 bulan
·      Rumus Johnson-Tausak : Menentukan taksiran berat janin adalah: BB = ( Mac Donald – 12 )  155
·      Menentukan umur kehamilan dilihat dari Tinggi Fundus Uteri (TFU) menurut Spiegelberg :
22 – 28 mgg   : 24 – 25 cm diatas simfisis,
28 mgg           : 26,7 – 30 cm diatas simfisis,
30 mgg           : 29,5 – 30 cm diatas simfisis,
32 mgg           : 29,5 – 30 cm diatas simfisis,
34 mgg           : 31 cm diatas simfisis,
36 mgg           : 32 cm diatas simfisis,
38 mgg           : 33 cm diatas simfisis,
40 mgg           : 37,7 cm diatas simfisis (Prawirohardjo 1999)

4.  Metode 2 jari tangan
Metode ini hanya berlaku pada wanita yang memiliki berat badan ideal atau tidak mengalami obesitas. Cara melakukan metode ini adalah dengan meletakkan 2 jari diantara perut dan puncak rahim. Patokannya adalah setiap penambahan 2 jari berarti penambahan usia kehamilan sebesar 2 minggu.

4.      Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan sinar X akaan memperlihatkan Osifiksi berbagai bagian skeleton janin dari sejak usia kehamilan 16 mgg. Namun demikian, pemeriksaan ini hamper tidak pernah dilakukan untuk menilai usia kehamilan mengingat bahaya yang dapat menimkbulkan (Farrer, 2001)

5.      Pemeriksaan USG
Kantong janin dapat dulihat pada usia kehamilan 6 – 7 mgg dan kepala janin dapat diukur pada usia 13 mgg dengan menggunakan USG (pemantulan gelombang suara frekuensi tinggi dengan panjang gelombang yang pendek). USG merupakan cara pemeriksaan non invasive. Pada hakekatnya pemeriksaan USG kini sudah mengantikan peranan sinar X dalam menilai maturitas janin (farrer, 2001).











Contoh Gambar








 

Referensi


·       Wirakusumah F. F, dkk 2009. Obstetri Fisiologi. Jakarta : penerbit buku Kedokteran EGC
·       Rukiyah A. Y, dkk . Asuhan Kebidanan I (kehamilan). Jakarta: Trans InfoMediacrayonpedia.org/mw/D._Pembelahan_Meiosis_Pada_Manusia_12.1#2._Oogenesis.C2.A0
·       Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Cetakan Ke III. Jakarta.
·       Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi-Obstetri Patologi. Edisi 2. Jakarta: EGC
·       Neil, W.R. 2001. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat.
·       Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar